Ada 3 faktor penyebab kecelakaan ,
yaitu faktor manusia, kendaraan , jalan dan lingkungan. Disini akan dibahas bagaimana perilaku
pengemudi di Indonesia. Pengemudi
kendararaan bermotor terutama sepeda motor yang tidak berkeselamatan sangat banyak
kita temui.
Terutama
lebih kepada pengemudi yang berusia muda/remaja . Hal yang dapat membahayakan
diri sendiri maupun pengguna jalan lain seperti tidak menggunakan perlengkapan
keselamatan, seperti helm, sepatu, jaket, tidak memeakai seat belt, dan tindakan yang berbahaya seperti mengemudi
ugal-ugalan, mengememudi dalam kondisi mengantuk , dan dalam pengaruh alkohol.
Standar
minimal keselamatan yang harus dimiliki pada kendaraan bermotor seperti rem,
spion, lampu penerangan, dll. Lain halnya, anak muda jama sekarang yang sering
kita lihat berkendara tanpa menggunakan
perlengkapan yang berkeselaatan dengan alasan supaya terlihat gaul. Berarti
selamat tidak penting menurut mereka ? Bisa kita lihat pada gambar di bawah ini
:
Pengemudi
di atas adalah anak muda yang menurut saya tidak punya pendidikian tentang
keselamatan dalam berkendara. Sudah dipastikan
anak tersebut tidak memiliki SIM dan masih di bawah umur. Melihat kedaan di atas, bimbingan orang tua
sangat diperlukan supaya mereka sadar betapa bahayanya tindakan yang mereka
lakukan.
Lain
halnya dengan pengendara bus metromini, pada gambar di bawah ini, terlihat bus
yang ugal-ugalan yang seenaknya berpindah jalur yang bisa menyebabkan kemacetan
dan kecelakaan. Supir bus seharusnya diberi pendidikan atau diklat khusus
pengemudi, supaya mereka bisa lebih disiplin dalam berlalu lintas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar